Forum PBB disusupi seruan separatis, Kemlu RI angkat bicara

.

Viral video memperlihatkan lembaran bertuliskan "FREE MALUKU, FREE PAPUA, FREE ACEH" beredar di forum PBB. Ilustrasi. (Foto: Getty Images via AFP/EDUARDO MUNOZ ALVAREZ)

Sebuah video yang menampilkan sekelompok individu mengenakan pakaian adat sambil membawa poster bertuliskan "FREE MALUKU, FREE PAPUA, FREE ACEH" di salah satu forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebar luas di media sosial dan menjadi sorotan dunia pada Kamis (24/4). 

Aksi tersebut terjadi dalam forum tetap PBB untuk isu-isu masyarakat adat atau United Nations Permanent Forum on Indigenous Issues (UNPFII).

Menanggapi hal ini, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) memberikan klarifikasi. Juru bicara Kemlu, Rolliansyah Soemirat atau Roy, menyatakan bahwa aksi itu merupakan tindakan tidak bertanggung jawab yang mencoreng tujuan forum internasional tersebut.

"Ada sejumlah pihak yang menyalahgunakan forum UNPFII beberapa hari lalu untuk menyuarakan kepentingan tertentu yang tidak sesuai konteks. Ini adalah tindakan yang tidak bisa dibenarkan," ujar Roy dalam konferensi pers di Gedung Palapa, Kemlu RI.

Sementara itu, berita lain datang dari Amerika Serikat, di mana beberapa warga negara Indonesia (WNI) dikabarkan diamankan oleh otoritas imigrasi. Informasi lebih lanjut mengenai identitas dan penyebab penangkapan masih dalam proses klarifikasi oleh pihak terkait.

Di Timur Tengah, ketegangan politik internal Palestina kembali mencuat. Presiden Mahmoud Abbas melontarkan kritik keras terhadap Hamas dan mendesak kelompok tersebut untuk membebaskan sandera warga Israel. 

Pernyataan itu segera mendapat tanggapan dari pejabat senior Hamas, Basem Naim, yang menyebut komentar Abbas sebagai bentuk penghinaan terhadap perjuangan rakyat Palestina.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama